Saat seseorang membuat Tato, mereka harus sadar jika prosedur Tato yang dilakukan tentu akan berhubungan dengan memasukan jarum ke kulit, hingga mengeluarkan darah. Bagi mereka yang sudah terbiasa, mungkin tidak terlalu mempermasalahkannya. Sebab, mereka memastikan alat-alat yang digunakan steril dan tidak pernah menyebabkan masalah kesehatan.
Mengenai hal tersebut, sebenarnya para ilmuwan masih meneliti tentang apakah tinta Tato bertahan dibawah kulit tanpa mempengaruhi bagian tubuh yang lain? Atau berpengaruh hingga ke kelenjar getah bening?

Penyebaran tinta Tato di dalam tubuh.
Sebagian besar dari pigmen tinta Tato tetap berada di kulit mereka. Tinta yang tidak dibersihkan oleh sel imin (Makrofag), akan tetap berada di lapisan dermis kulit sehingga desain atau pola / gambar Tato bisa terlihat di bagian kulit.
Menurut para ahli biasanya tinta Tato memang tidak akan terlalu berpindah jauh dari tempat suntikan berasal. Akan tetapi, ada sebagian kasus dimana tinta Tato berpindah ke bagian tubuh lain terutama pada Kelenjar Getah Bening. Kondisi ini tak ayal menyebabkan pada orang-orang bertato mengalami pembesaran kelenjar getah bening yang ditemukan dengan pigmen Tato pada kelenjar Getah Beningnya.
Lalu, apakah tinta Tato berbahaya?
Berikut ini adalah penjelasannya berdasarkan sejumlah penelitian.
Peneliti pertama menemukan hasil jika dari beberapa logam berat yang berpotensi beracun yang berasal dari tinta tato, juga masuk ke kelenjar getah bening. Di dalamnya terdeteksi sejumlah zat asing seperti partikel kobalt, nikel, dan kromium pada kelenjar getah bening. Logam berat tersebut biasanya ditambahkan pada tinta tato sebagai pengawet. Penelitian lainnya menunjukkan jikaa pigmen tinta tato dapat berpindah ke tempat lain di tubuh, selain ke kelenjar getah bening.
Dalam sebuah studi di tahun 2007 dengan melakukan percobaan pada hewan tikus yang ditato pada bagian punggung menemukan fakta jika pigmen tinta tato juga terdapat pada sel hati. Pigmen tinta tersebut terdeteksi di dalam sebuah sel khusus di hati yang berfungsi sebagai pembersih zat beracun, yang disebut sel Kupffer. Akan tetapi, dalam penelitian tersebut tidak dapat memastikan jika pada manusia yang ditato akan menyebabkan hal serupa seperti pada tikus, dikarenakan kulit yang lebih tebal dibandingkan dengan tikus.
Jadi, berdasarkan peneliti, walaupun kita mengetahui jika tinta tato dapat tersimpan di dalam kelenjar getah bening dan hati, hal tersebut belum diketahui secara pasti apakah akan menyebabkan bahaya tertentu terhadap tubuh. Sejauh ini, bukti baru menunjukkan jika adanya endapan pigmen tersebut dapat menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening dan pembekuan darah. Namun, masih diperlukan penelitian jangka panjang untuk manusia guna mengetahui secara pasti efek dari tato pada tubuh.
0 komentar:
Post a Comment